Klikata.co.id|Bukittinggi|Lembaga SurveiSumatera Barat Leadership Forum (SBLF) menyampaikan hasil survei terbaru Pilkada2024yang menunjukkan petahana Erman Safar tumbang oleh pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota, nomor urut empat, periode 2025-2030, Ramlan Nurmatias-Ibnu Asis. Perihal ini disampaikan oleh Edo Andrefson, Direktur Eksekutif SBLF, saat diwawancarai oleh klikata.co.id, Sabtu 23 November 2024, dan memaparkan bahwa survei ini dilakukan pada 17-20 November 2024 dengan melibatkan 400 responden yang menggunakan metode Random Sampling tatap muka.
"Survei Pilkada Bukittinggi dilakukan pada periode 17 sampai 20 November. Dilakukan dengan metode Random Sampling tatap muka melibatkan 400 responden dengan Margin Of Error sebesar 5 persen. Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Ramlan-Ibnu memiliki elektabilitas tertinggi dengan 48,25 persen, diikuti pasangan nomor urut tiga, Erman Safar-Heldo Aura, yang berada di angka 42,50 persen."kata Edo
Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Marfendi-Fauzan, dan nomor urut dua, Nofil Anoverta-Frisdoreja, masing-masing hanya meraih 4,5 persen dan 3,5 persen.
Alasan Pilihan Warga Bukittingi
Edo Anderson juga menjelaskan bahwa keunggulan paslon Ramlan-Ibnu juga terlihat dari tingkat kemantapan pemilih. Paslon ini mencatat angka pilih pasti tertinggi sebesar 74,1 persen, sedangkan pesaing terdekatnya, Erman-Heldo, berada di angka 70,5 persen.
Tingkat kemungkinan berubahnya pilihan pemilih pasangan Ramlan-Ibnu lebih rendah, yakni 25,3 persen, dibandingkan pasangan Erman-Heldo yang mencapai 28,5 persen.
Disisi lainnya, salah satu faktor utama yang mendongkrak popularitas Ramlan-Ibnu adalah tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ramlan Nurmatias saat menjabat sebagai Wali kota periode 2016-2021.
Dengan status sebagai Mantan Wali Kota periode 2016-2021, angka pasti memilih bagi pasangan Ramlan-Ibnu diperkirakan akan semakin menguat selama empat hari ke depan," ungkapnya.
Survei Pilkada Bukittinggi ini juga mengungkapkan bahwa masyarakat cenderung lebih menghargai pencapaian Ramlan dalam menata kota dan menggeliatkan sektor pariwisata dibandingkan kinerja Erman Safar selama lima tahun terakhir.
Selain itu, Ramlan-Ibnu turut mendapat keuntungan dari tingginya elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Mahyeldi-Vasco yang mencapai 90 persen di Bukittinggi.
"Ramlan-Ibnu lebih mampu memanfaatkan tarikan elektabilitas Mahyeldi-Vasco di Kota Bukittinggi daripada pasangan Erman Safar-Heldo Aura," terang Edo.
Faktor geografis juga memperkuat posisi Ramlan-Ibnu. Pasangan ini berhasil menyolidkan dukungan di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) dan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), yang merupakan basis wilayah dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar di Bukittinggi.
"Dua basis wilayah dengan jumlah DPT terbesar di Kota Bukittinggi ini berhasil dikuasai Ramlan-Ibnu. Faktor ini membuat elektabilitas Ramlan-Ibnu unggul tipis dibandingkan pasangan Erman Safar-Heldo Aura, seminggu menjelang pemilih bisa menjadi ada perubahan dan pengaruh. Bisa nambah ke paslon Ramlan-Ibnu atau paslon Erman Safar-Heldo, atau paslon lain. Angka pilih paslon Ramlan Nuramtias-Ibnu lebih kuat." ujar Edo.
LSBF juga melihat soal keterkaitan politik uang atau sembako yang saat ini tengah bergulir di masyarakat Kota Bukittinggi.
"Bentuk terima pilih mencapai 6,2 %, tapi angka terima sembako, tidak memilih paslon ayng memberikan sembako tersebut mencapai 38,5%. Justru persentasi ini yang besar. Uang atau sembako diambil, tapi memilih paslon lain' tutup Edo
Hak pilih yang diberikan warga pada pemilihan, Rabu 27 November 2024, merupakan momentum perubahan masa depan Kota Bukittinggi ditengah tata kelola pemerintahan yang salah urus sehingga berdampak defisitnya APBD 2024 pada era Wali Kota Erman Safar.
Jurnalis:RJA